Cara Kerokan yang Baik dan Benar

Mumumag.com – Kerokan merupakan suatu terapi komplementer yang telah usang dikenal oleh masyarakat. Kerokan bagi masyarakat khususnya pada masyarakat suku Jawa dipercaya sanggup mengobati beberapa penyakit, menyerupai pegal-pegal, perut kembung maupun masuk angin. Intinya, kerokan memiliki manfaat yang berguna bagi kesehatan tubuh. Setelah kerokan hanya timbul warna kemerahan atau kehitaman pada letak yang dikerok. Warna ini pun akan segera hilang dengan sendirinya. Kerokan tidak menyebabkan rasa sakit kalau dilakukan dengan benar. Berikut ini ialah cara kerokan yang baik dan benar yang sering dipraktekkan di masyarakat umum.

Persiapan kerokan

Peralatan serta persiapan yang diharapkan dalam melaksanakan kerokan sangat sederhana, yaitu antara lain:

Alat pengerik

Alat yang sering dipakai ialah uang logam, koin, atau alat bantu khusus kerok yang terbuat dari plastik, atau batu giok. Alat-alat tersebut harus tumpul supaya tidak melukai kulit.

Zat pelican dan penghangat

Selain koin atau uang logam, perlengkapan lain yang dipakai berupa minyak urut atau minyak kayu putih, balsem, krim atau jenis minyak lain yang berfungsi menghangatkan. Fungsi minyak ini selain menghangatkan memang untuk melicinkan proses kerokan sehingga menghindari terjadinya kulit lecet.

Kain Lap atau Tisu

Kain lap sanggup dipakai untuk membersihkan kotoran pada koin ketika melaksanakan kerokan.

Tempat kerokan

Cari tempat yang nyaman untuk kerokan. Carilah yang tertutup semoga tidak dilihat oleh orang yang bukan muhrimnya.

Proses Kerokan

  1. Kerokan sanggup dilakukan pada pasien (orang yang mau dikerok’i) yang posisinya tiduran maupun duduk. Posisi kerok’an ditentukan pada keadaan si pasien atau letak tubuh yang mau dikerok. Yang terpenting posisinya dibentuk nyaman.
  2. Mengolesi episode tubuh yang mau dikerok dengan minyak kayu putih, balsam maupun yang lain.
  3. Setelah tubuh diolesi minyak, tubuh sanggup dikerok. Kerokan biasanya dilakukan di daerah punggung, leher belakang, dada, dan lengan. Di punggung dilakukan di sisi kanan dan kiri tulang belakang dari atas ke bawah, kemudian menyamping dari tengah ke tepi, di episode leher belakang dilakukan dari atas ke bawah dan di kawasan dada dilakukan dari tengah ke tepi. Kerokan dilakukan dengan menekan/ menggesekaan koin pada tubuh, jangan terlalu besar lengan berkuasa dan jangan terlalu lemah, yang sedang-sedang saja. Yang penting pasien tidak terlalu mengalami kesakitan. Lakukan berulang-ulang dengan arah yang sama.
  4. Setelah seluruh tubuh simpulan dikerok’i, tubuh sanggup dilap dengan handuk maupun kain lainnya semoga tidak terasa lengket.

Setelah dikerok dihentikan mandi atau pergi-pergi alasannya tubuh masih dalam keadaan peka. Pori-porinya masih terbuka dan angin sanggup masuk lagi. Hal yang seharusnya dilakukan ialah eksklusif makan supaya perut yang dikosongkan tidak terisi lagi dengan angin. Kemudian tidur menggunakan selimut atau pakaian yang hangat. Kata banyak orang bahwa satu kali dikerok sanggup menjadikan ketagihan kerok. Tetapi, kalau terlalu sering dikerok berbahaya. Kulit sanggup rusak dan pori-pori akan menjadi besar sehingga orangnya lebih sering masuk angin dan kerok menjadi tidak efektif lagi sebagai pengobatan.

Baca juga: Manfaat Kerokan Bagi Kesehatan Tubuh

About the Author: Dipa Rajata

You May Also Like